Maria Bunda Yesus dan Perannya Selama Karya Yesus
Sebagai seorang ibu, Maria menunjukkan kasih yang mendalam kepada Yesus sejak dalam kandungan hingga masa pelayanan-Nya. Ia menemani Yesus dalam segala situasi, termasuk saat melahirkan-Nya di Betlehem dalam keadaan sederhana (Luk 2:6-7). Kasihnya menjadi teladan bagi semua orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka.
Maria berperan aktif dalam mendidik Yesus di masa kecil. Meskipun Kitab Suci tidak banyak mencatat tentang masa kanak-kanak Yesus, kita bisa membayangkan bagaimana Maria mendampingi Yesus dalam kehidupan sehari-hari di Nazaret. Ketika Yesus ditemukan di Bait Allah pada usia 12 tahun (Luk 2:41-50), Maria menyimpan semua peristiwa itu dalam hatinya, menunjukkan peran seorang ibu yang merenungkan makna hidup anaknya.
Maria hadir saat Yesus memulai karya pelayanan-Nya. Salah satu peristiwa penting adalah mukjizat pertama di Kana (Yoh 2:1-11). Maria menunjukkan kepekaan terhadap kebutuhan sesama dengan meminta Yesus membantu keluarga yang kehabisan anggur. Perkataan Maria, "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu," menunjukkan iman dan kepercayaan penuh kepada Putranya.
Meskipun Yesus sering berkeliling memberitakan Kerajaan Allah, Maria tetap mengikuti dan mendukung pelayanan-Nya dari kejauhan. Ia tidak tampil menonjol, tetapi kehadirannya menunjukkan peran seorang ibu yang selalu mendampingi anaknya dengan doa dan kasih.
Maria turut menderita bersama Yesus dalam perjalanan menuju salib. Ia hadir di kaki salib saat Yesus disalibkan (Yoh 19:25-27). Dalam saat-saat paling menyakitkan, Maria menunjukkan keteguhan hati dan kasih yang tanpa syarat. Yesus mempercayakan Maria kepada murid yang dikasihi-Nya, Yohanes, sebagai tanda bahwa Maria menjadi ibu bagi semua orang beriman.
Setelah kebangkitan Yesus, Maria tetap bersama para murid dalam doa dan penantian akan Roh Kudus (Kis 1:14). Kehadirannya di tengah-tengah para murid menunjukkan perannya sebagai ibu Gereja yang mendukung komunitas pertama umat Kristiani.
Sepanjang hidupnya, Maria menunjukkan ketaatan, kerendahan hati, dan kasih yang mendalam kepada Allah. Ia menjadi teladan bagi semua orang beriman dalam menjalani hidup sesuai dengan kehendak Allah. Maria juga dianggap sebagai perantara yang mendoakan umat beriman kepada Allah.
Hingga saat ini, Maria dihormati oleh umat Kristiani sebagai Bunda Gereja dan Bunda segala orang beriman. Doa kepada Maria, seperti Ave Maria dan Rosario, menjadi sarana untuk memohon perantaraannya. Perannya tidak hanya terbatas pada masa hidup Yesus, tetapi terus berlangsung dalam perjalanan Gereja hingga sekarang.
Maria, Bunda Yesus, menjadi sosok yang tidak hanya menjalankan tugas keibuannya, tetapi juga berperan dalam karya keselamatan Allah. Kesetiaan dan kasihnya menjadi inspirasi bagi semua orang untuk hidup dalam iman, harapan, dan kasih.
Komentar
Posting Komentar